Sebenarnya tidak hanya menyangkut kualitas, tetapi juga kuantitas. Dibandingkan dengan kopi biji hijau, kopi biji merah memiiki berat yang lebih. Dan karenanya ini akan menguntungkan petani lebih dari dua kali lipat, menyangkut kualitas dan kuantitas.
Sebenarnya sudah banyak yang tahu perihal ini, termasuk juga petani. Tetapi adakalanya memang hal-hal yang menyangkut kebutuhan hidup begitu mendesak sehingga kopi yang belum siap dipanen, terpaksa harus dipetik demi untuk secepatnya menghasilkan uang. Dari salah seorang pengepul kopi, kami mendapatkan informasi bahwa musim panen tahun 2017 memiliki kualitas yang menurun. Kenapa? Selain secara kuantitas, disebabkan oleh cuaca hujan yang terus menerus turun sepanjang tahun, juga secara kualitas karena pada musim panen tahun ini, berbarengan dengan waktu tahun ajaran baru dan menjelang lebaran Idul Fitri. Kita tahu, pada waktu-waktu tersebut, kebutuhan keluarga meningkat. Jelas kan?
Maka, kita tidak bisa serta merta menyalahkan petani. Tetapi keadaan merekalah yang membuat keputusan-keputusan yang merugikan diri mereka sendiri harus diambil.
Soal petik merah ada beberapa kendala lagi. Khususnya pada kopi robusta, yang mana kopi jenis ini akan sangat sulit untuk di petik satu demi satu karena biji kopinya berbuah dalam satu tangkau (dompol). Solusinya paling-paling menunggu kopi tampak sudah kelihatan merah secara merata baru kemudian kopi dirontok semuanya, dan terakhir melakukan sortasi (pemisahan) biji hijau dan merah setelah di panen. Sekali lagi, ini pekerjaan berat yang butuh waktu lumayan lama. Tetapi saat ini kita sudah menemukan beberapa kopi fine robusta yang merupakan hasil kerja berat tersebut.
Iklan:
imgage by instragram @omahluwak
(brofahroe)
Hello, my name is Jack Sparrow. I'm a 39 year old self-employed Pirate from the Caribbean. 